Sudah
digariskan sejak sebelum dunia tercipta, bahwa akan dua episode peperangan
besar, peperangan yang ditakdirkan tak kan usai hingga hingga ditiupnya
sangkakala, perang antara setan dan manusia. Peperangan ini diawali setelah
selesainya penciptaan Nabi Adam alaihissalam selaku nenek moyang umat
manusia,
semua makhluk langit diperintahkan bersujud kepada Adam sebagai
penghormatan atasnya. Para malaikat bersujud, namun disana ada sesosok makhluk
yang enggan bersujud, makhluk dari kalangan ‘jin’ yang dalam Tafsir Ibnu Katsir
disebut-sebut memiliki nama Azazil, ialah yang kelak tenar dengan
sebutan Iblis la’natullah ‘alaih
Manusia
diberi hawa nafsu dan syahwat sebagai alat untuk mendatangkan hal yang
bermanfaat baginya, mereka diberi amarah sebagai alat menepis hal yang
menyakitinya, dan mereka diberi akal sebagai alat pendidik serta mengajak
berbuat adil dalam setiap hal. Disisi lain, semua hal diatas adalah salah satu
dari sekian banyak senjata setan dalam menjerumuskan manusia dalam lubang
kehancuran dan kehinaan. Hawa nafsu setan jadikan berlebihan, amarah mereka
jadikan alat pemutus kekrabatan, dan akal mereka jadikan alat pengusung
keraguan akan keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Betapa
banyak manusia hancur karena hawa nafsu, amarah, dan akal mereka sendiri. Hawa
nafsu mengajak manusia menapaki hinanya perzinaan, korupsi, kesombongan, dan
banyak lagi dosa yang selevel. Amarah menggiring manusia memutus tali
kekerabatan, memisahkan antara suami dan istri, berbuat kasar, menyakiti dan
mendholimi orang lain. Sedang akal mewaswaskan kepada diri manusia agar ragu
terhadap eksistensi Allah sang maha segalanya dengan berbagai retorika neraka
yang seolah indah namun memperdaya.
Ketahuilah
bahwa Iblis adalah dalang dibalik semua dosa dan maksiat yang merajalela, Iblis
beserta semua setan bala tentaranya mengerahkan ide, tenaga, dan seluruh daya
upaya dalam rangka menjauhkan manusia dari sang pencipta. Jauh-jauh hari Allah melalui
firman-Nya telah mengingatkan akan eksistensi mereka;
“dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” QS. Al-Baqarah : 168-169
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).” QS. Al-Baqarah : 268
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar
dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)” QS. Al-Maidah : 91
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu,
maka anggaplah ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak
golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” QS. Faathir: 6
Intinya setan
merupakan musuh utama manusia dalam perjalanan kehidupannya, ia akan melakukan
apapun agar manusia jauh dari Allah dan menemaninya menjadi penghuni neraka.
Iblis dengan jelas
berstatement dihadapan Allah perihal keinginannya menyesatkan manusia,
kata-kata Iblis ini kemudian diabadikan dalam Al Qur’an
“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah
menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari
jalan-Mu yang lurus, kemudian akan saya datangi mereka dari muka dan dari
belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)” QS. Al-A’raf : 16 - 17
Setelah Allah menagguhkan
kematian Iblis sesuai permintaanya “Sampai pada waktu mereka
dibangkitkan”Al-A’raf :15, Maka ia benar-benar merasa yakin akan penagguhan
tersebut lantas melawan dan durhaka seraya berkata sebagaimana dalam ayat
diatas.
Makna dari perkataan
Iblis diatas dalam ayat ke-17 dijelaskan oleh Ibnu Abbas menjadi empat bagian:
1. Mendatangi dari muka (depan)
maksudnya Iblis dan bala tentaranya akan membuat manusia ragu akan
adanya akhrat.
2. Mendatangi dari belakang
maksudnya manusia akan dibuat cinta terhadap dunia dan segala
kehingar-bingaranya
3. Mendatangi dari kanan maksudnya Iblis dan bala tentaranya akan membuat
urusan agama menjadi samar-samar
4. Mendatangi dari kiri maksudnya Iblis dan bala tentaranya akan membuat
manusia senang akan kemaksiatan.
Ibnu Abbas melanjutkan
kenapa tidak disebutkan ‘akan menggoda dari atas’? karena Rahmat Allah turun
dari atas. Dan mengenai firman Allah ‘Dan engkau akan dapati kebanyakan dari
mereka tidak bersyukur’ Ibnu Abbas berkata, bersyukur maksudnya adalah
mengesakan Allah. Dalam hal ini pada mulanya Iblis hanya berprasangka dan
menduga, namun seiring berjalanya waktu prasangka dan dugaannya menjadi
kenyataan. Sebagaimana dalam firman-Nya;
“dan
sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka
lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman. dan tidak
adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanya agar Kami dapat
membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang
ragu-ragu tentang itu. dan Tuhanmu Maha memelihara segala sesuatu” QS. Saba : 20-21
Kita faham, seorang
yang telah menekuni sebuah profesi selama 50 tahun -misalnya- tentunya akan
sangat faham seluk beluk, tata cara, dan segala rahasia dibalik profesi
tersebut. Demikian pula Iblis, semenjak Allah mengusirnya dari surga hingga
sekarang ini pekerjaan satu-satunya ialah menyesatkan dan menjerumuskan
manusia, maka sudah barang tentu ia faham akan tabiat manusia dan memiliki
berbagai cara dan seni dalam menjerumuskan manusia. Diantaranya:
1. Memperindah dan menghiasi kebatilan
Pada dasarnya
kebatilan memiliki bentuk dan ciri yang buruk dan menjijikkan, namun bukan
setan namanya jika tak mampu menyulap kebatilan dalam bentuk indah dan
baik. Sebagimana pengakuannya sendiri dalam
“Iblis
berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat,
pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka
bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya”QS. Al
Hijr : 39
2. Menamai kemaksiatan dengan nama yang menyenangkan
Cara ini pula yang
mampu membuat Nabi Adam khilaf hingga diturunkan dari surga. Iblislah yang
menamai pohon larangan dengan nama ‘Syajaratul Khuldi’ atau pohon
kekekalan (Thaha : 120).
Adapun sekarang banyak
kita temui maksiat yang namanya indah didengar. Khamr disebut wine, Perzinahan
disebut lokalisasi, pelacur disebut WTS, wanita mengumbar aurat disebut
kesetaraan gender, dan masih banyak maksiat yang namanya indah didengar.
3. Menamai ketaatan dengan nama yang tidak disukai
Wanita yang menaja
diri mereka sebut kuno dan ketinggalan zaman, orang yang beramar ma’ruf nahi
munkar mereka sebut sok suci, pemuda yang menjauhkan diri dari pacaran mereka
hina dengan ungkapan ‘gak laku’ dan lain sebaginya.
4. Memasuki dan menggoda manusia lewat pintu syatwat yang biasa disenangi
manusia
Ibnul Qayyim berkata
“Pintu ini merupaka pintu paling besar setan dalam menjerumuskan manusia, ia
masuk melalui jalan ini, ia berjalan didalam diri manusia melalui aliran darah
sehingga dapat mempengaruhi manusia’ setan akan mendorong manusia untuk
memenuhi semua keinginannya, sekalipun keinginannya bertentangan dengan syariat
Allah.
5. Menyesatkan manusia selangkah demi selangkah
Setan tidak mengatakan
kepada manusia ‘lakukanlah zina’ akan tetapi ia akan menggiring mereka
selamhkah demi selangkah, hingga ketika manusia sadar dirinya telah terlambat.
Sebagaimana pepatah mengatakan ‘bermula dari pandangan, lalu senyuman, kemudian
perbincangan, mengikat janji lalu pertemuan.
Demikianlah, setelah mengenal seluk beluk musuh
abadi manusia, hendaknya sebagi makhluk yang berakal kita senantiasa memohon
perlindungan kepada sang pemilik jiwa agar diajuhkan dari setan yang terkutuk.
Semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan dan penjagaanNya. Rosyid
Abdurrohman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar